Gagasan Disnakeswan Lamongan, Ombak Si Petra Raih Top 30 Kovablik Jatim

Wilayah
Jawa Timur
Kategori
Politik - Pemerintahan
Penulis
Zainul Arifin
Tanggal
2023-11-23
Views
0
LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Inovasi Olahan Limbah untuk Usaha Ternak dan Asuransi Sapi Peternak Sejahtera (Ombak Si Petra) yang digagas oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan meraih penghargaan Top 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Provinsi Jawa Timur tahun 2023.

Penghargaan tersebut diterima secara langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan, Moh. Nalikan, yang diserahkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, di Halaman Jatim Park 3 Kota Batu pada Kamis (23/11/2023). Nalikan mengungkapkan bahwa inovasi ini merupakan gabungan antara sektor peternakan dan pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan peternak dan petani di Kabupaten Lamongan.

"Alhamdulillah, hari ini saya mewakili Kabupaten Lamongan menerima penghargaan Top 30 KOVABLIK dari Pemprov Jawa Timur tahun 2023 atas Ombak Si Petra, inovasi dari dinas peternakan dan kesehatan. Ini merupakan kombinasi dua sektor antara peternakan dan pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan bagi petani dan peternak di Kabupaten Lamongan," kata Nalikan usai menerima penghargaan.

Dengan adanya inovasi Ombak Si Petra, kondisi unsur bahan organik tanah yang saat ini sudah mulai mengkhawatirkan dapat berangsur-angsur dikembalikan kesuburan tanahnya melalui peningkatan kadar kesuburan tanah dengan pemberian pupuk organik hasil olahan pupuk kotoran hewan.

"Ombak Si Petra ini dapat memberikan kebermanfaatan, dari kotoran ternak dapat dibuat pupuk, hasil pertanian atau sampah pertaniannya bisa dijadikan pakan ternak," tambah Nalikan.

Berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan, sebanyak 29 kelompok telah menerima bantuan sarana dan prasarana pengolahan pupuk organik, yang tersebar di beberapa kecamatan, mulai dari Kecamatan Laren (1), Sukodadi (1), Solokuro (1), Paciran (1), Mantup (6), Modo (1), Sugio (1), Tikung (3), Sambeng (5), Kedungpring (1), Maduran (1), Bluluk (1), Brondong (1), Kembangbahu (2), hingga Ngimbang (2).

Sementara itu, dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengungkapkan bahwa saat ini terjadi perubahan pandangan terhadap pemaknaan birokrasi. Dulu, birokrasi dianggap sebagai solusi pelayanan publik, namun seiring berjalannya waktu, birokrasi dianggap sebagai penghambat. Dengan adanya inovasi, paradigma tersebut berubah, karena birokrasi ada untuk menjadi solusi masyarakat berdasarkan tematik tertentu.

"Salah satu kata kunci untuk merubah birokrasi menuju solusi adalah inovasi. Birokrasi yang mendorong inovasi akan menghasilkan solusi. Namun, jika birokrasi stagnan, tidak akan menghasilkan solusi," tutur Wagub Emil.

Kepala Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Kurniawan Hery Putranto, dalam laporannya mengatakan bahwa terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas merupakan salah satu dari perubahan reformasi birokrasi. "Peningkatan kualitas pelayanan publik ini merupakan salah satu area dari 8 area perubahan pada reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi adalah upaya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan efisien guna mencapai good government," pungkasnya.

Sumber asli: https://radarbangsa.co.id/gagasan-disnakeswan-lamongan-ombak-si-petra-raih-top-30-kovablik-jatim/

Tags: publik pelayanan inovasi birokrasi lamongan