Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo Sp.PD-KEMD, dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa makanan siap saji yang tinggi kalori, garam, dan minyak dapat menyebabkan kelebihan energi yang disimpan dalam tubuh sebagai lemak, serta meningkatkan kadar gula darah.
Menurut Pradana, diabetes melitus tipe dua bukanlah penyakit yang hanya diderita oleh orang tua. Saat ini, banyak orang di usia produktif, bahkan remaja dan anak-anak, yang juga mengidap penyakit ini. Ia menekankan bahwa diabetes tipe dua tidak disebabkan oleh faktor genetik, sehingga penting bagi masyarakat untuk melakukan deteksi dini untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Ia menyarankan agar individu yang berusia di atas 40 tahun, memiliki berat badan berlebih, kebiasaan makan berlebihan, kurang olahraga, atau perokok untuk melakukan pemeriksaan diabetes. Dengan cara ini, mereka dapat mengetahui apakah mereka mengidap diabetes atau tidak.
Sumber asli: https://www.suarasurabaya.net/senggang/2023/gaya-hidup-buruk-sebabkan-pergeseran-pengidap-diabetes-jadi-lebih-muda/