Digitalisasi juga mempercepat proses verifikasi kredit, memungkinkan penilaian risiko yang lebih baik, dan memperluas akses pembiayaan bagi petani. Dalam bidang asuransi, pemerintah telah meluncurkan aplikasi Protan untuk mempermudah proses pendaftaran dan klaim asuransi pertanian seperti AUTP dan AUTSK. Selain itu, teknologi digital juga digunakan dalam pemantauan kondisi tanaman melalui sensor, drone, dan satelit, yang membantu petani mengambil keputusan lebih tepat waktu.
Digitalisasi data pertanian memungkinkan petani mengakses informasi penting seperti cuaca, harga komoditas, teknik pertanian terbaru, dan berbagi pengetahuan dengan komunitas. Pemerintah juga telah memanfaatkan teknologi digital untuk memantau cuaca dan kesuburan tanah sebagai respons terhadap perubahan iklim.
Indah juga menekankan pentingnya transaksi elektronik dalam mengurangi ketergantungan pada uang tunai dan meningkatkan pencatatan keuangan petani. Teknologi digital digunakan dalam otomasi irigasi, manajemen inventaris, serta pemasaran produk pertanian secara online untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan mengurangi ketergantungan pada tengkulak. Ia berharap petani, termasuk generasi muda, mau memanfaatkan digitalisasi agar sektor pertanian menjadi lebih modern, mandiri, dan berkelanjutan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.