Dr. Soebagijo menjelaskan bahwa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pasien adalah langsung meminta dokter gigi untuk mencabut gigi yang goyang. Padahal, kondisi tersebut bisa jadi merupakan indikasi diabetes yang belum terdiagnosis. Ia menekankan bahwa jika kadar gula darah pasien dapat dikontrol dan membaik, maka kondisi gusi juga akan membaik, dan gigi yang goyang tidak akan lagi mengalami masalah.
Merujuk pada laman Very Well Health, diabetes dapat meningkatkan risiko berbagai masalah mulut. Kadar glukosa yang tinggi dalam darah menyebabkan peningkatan gula dalam air liur, yang kemudian dimanfaatkan oleh bakteri dalam plak gigi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan gigi, gigi berlubang, kehilangan gigi, serta meningkatkan risiko periodontitis (penyakit gusi).
Oleh karena itu, penting bagi pasien yang mengalami gigi goyang untuk memeriksakan diri ke dokter dan melakukan pemeriksaan kadar gula darah, agar dapat mengetahui apakah mereka menderita diabetes atau tidak.
Sumber asli: https://www.suarasurabaya.net/senggang/2023/gigi-goyang-dapat-menjadi-salah-satu-tanda-diabetes/