Namun, Deni mengungkapkan bahwa sebanyak 27 orang memerlukan perawatan medis setelah kejadian tersebut. Dari total tersebut, 22 orang adalah suporter Gresik United dan lima orang dari pihak keamanan. Mereka dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Kabupaten Gresik dan Rumah Sakit Semen Gresik.
Deni menjelaskan bahwa kericuhan terjadi di luar stadion setelah pertandingan Derby Jatim tersebut selesai. "Jadi kejadiannya, tidak di dalam stadion. Itu pertandingan sudah selesai," ujarnya. Ia menambahkan bahwa suporter yang mengalami masalah kesehatan disebabkan oleh menghirup gas air mata, tetapi setelah mendapatkan perawatan medis, mereka sudah dipulangkan malam itu juga karena kondisinya sudah baik.
Kericuhan tersebut dipicu oleh kekecewaan suporter atas hasil pertandingan, di mana Gresik United kalah 1-2 dari Deltras FC Sidoarjo meskipun bermain di kandang sendiri dengan dukungan langsung dari suporter.