Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Hadianto memaparkan pencapaian Kota Palu, yang telah diakui sebagai Kota Sehat dan satu-satunya di Sulawesi Tengah. Ia juga menyebutkan bahwa Kota Palu beberapa kali dinyatakan sebagai daerah dengan udara terbersih di Indonesia berdasarkan rilis dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Baru-baru ini, Kota Palu menerima penghargaan dari KLHK berupa Penganugerahan Green Leadership Nawasita Tantra.
Wali kota menegaskan bahwa pencapaian ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Palu berada di jalur yang benar. Ia juga mengumumkan rencana untuk menaikkan gaji bagi berbagai pihak, termasuk Ketua RT, RW, Kader Posyandu, dan pegawai honor, sebagai bagian dari program Padat Karya.
Namun, Wali Kota Hadianto mengingatkan bahwa kenaikan gaji tersebut harus didukung dengan lancarnya pembayaran retribusi sampah dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Ia mengungkapkan bahwa hutang PBB Kota Palu pada tahun 2022 mencapai sekitar Rp90 miliar, dan tahun ini sekitar Rp70 miliar. Ia berharap agar pendapatan asli daerah (PAD) yang sebelumnya di bawah Rp300 miliar kini telah meningkat menjadi lebih dari Rp600 miliar.
Wali kota menekankan pentingnya pengelolaan pajak dan retribusi yang baik untuk memastikan keberlanjutan pendapatan daerah. Ia optimis bahwa dengan pengetatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Palu, kota ini akan berkembang lebih besar di masa depan. "Kota ini tidak besar. Tapi bayangkan kalau kita mengelola sumber daya dengan baik, kita bisa membangun kota ini dengan cepat," ujarnya.