Adhy Karyono menjelaskan bahwa di Jawa Timur, pemerintah sedang melaksanakan reformasi pemerintahan dengan mengimplementasikan digitalisasi dalam semua layanan, termasuk pelayanan publik dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Ia menekankan pentingnya digitalisasi, terutama dalam sektor perbankan, untuk mempermudah akses layanan perbankan bagi masyarakat dan meningkatkan efisiensi, yang pada gilirannya dapat mendorong aktivitas perekonomian.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada kuartal II tahun 2023 tercatat sebesar 5,24% year-on-year, berkontribusi 25,24% terhadap perekonomian Pulau Jawa dan 14,45% terhadap perekonomian nasional. Adhy juga menyampaikan bahwa pendapatan APBD Jawa Timur pada 2023 mencapai Rp32 triliun, dengan belanja sebesar Rp37 triliun, serta investasi yang tumbuh sebesar 34,8%.
Ia memperkirakan bahwa setelah PAPBD beredar, akan ada Rp4,9 triliun yang beredar di Jawa Timur, dan ekosistem perekonomian akan terhubung melalui Bank Jatim. Oleh karena itu, penguatan digitalisasi perbankan dianggap penting untuk menjaga kelancaran dan efisiensi kegiatan perekonomian.
Adhy juga menyoroti pentingnya sistem keamanan perbankan, mengingat tingginya angka kejahatan siber yang terjadi, dengan sekitar 1.900 kasus terkait perbankan setiap bulannya. Ia berharap dengan memperkuat sistem keamanan siber, risiko kejahatan dapat diminimalisir.
Selain itu, Adhy Karyono juga membahas reformasi pelayanan kesehatan di Jawa Timur, dengan menyoroti RSUD Dr. Suyo sebagai rumah sakit terbesar di ASEAN. Ia menyebutkan peluncuran tower STOC, layanan VVIP internasional, serta ruang operasi dengan standar tertinggi di Indonesia, termasuk fasilitas bedah plastik kosmetik dan kamar berkualitas bintang empat. Adhy berharap layanan kesehatan di Jawa Timur dapat setara dengan yang ada di Singapura.
Sumber asli: https://radarbangsa.co.id/hadiri-welcome-dinner-fkdk-bpdsi-sekdaprov-jatim-adhy-ajak-perkuat-layanan-publik/