Harga Beras di Jatim Naik, Ahli Pertanian Minta Bulog Segera Intervensi Pasar

Wilayah
Jawa Timur
Kategori
Ekonomi Bisnis
Penulis
Muhammad Syafaruddin
Tanggal
2023-10-03
Views
0
Harga beras di Jawa Timur (Jatim) mengalami kenaikan, bahkan melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menjelaskan bahwa tingginya harga beras disebabkan oleh harga Gabah Kering Panen (GKP) dan Gabah Kering Giling (GKG) yang sudah di atas HET. Meskipun Jatim surplus produksi padi hingga 9,23 persen dari September 2022 hingga September 2023, harga beras tetap tinggi.

Dr. Ir. David Hermawan, M.P., IPM, ahli pertanian dari Universitas Muhammadiyah Malang, menyoroti bahwa produksi beras di Jatim tidak hanya untuk konsumsi lokal, tetapi juga untuk daerah lain, termasuk luar Jawa. Ia menyebutkan bahwa faktor supply and demand berperan besar dalam situasi ini, terutama setelah India menutup ekspor beras, yang berdampak pada pasar global.

David juga mencatat kenaikan biaya produksi, termasuk harga pupuk, yang berkontribusi pada kenaikan harga beras. Ia memperkirakan harga beras bisa naik hingga 50 persen pada medio Oktober. Untuk mengatasi masalah ini, ia meminta agar Bulog berperan sebagai penyangga stok dengan membeli beras dari petani pada harga yang menguntungkan dan menjualnya dengan harga yang lebih terjangkau.

David menekankan pentingnya membangun sistem pangan yang solid dan memilih menteri pertanian yang kompeten. Ia memperingatkan bahwa jika masalah ini tidak segera ditangani, Indonesia bisa menghadapi stagflasi yang berpotensi menyebabkan krisis multidimensi.

Sumber asli: https://www.suarasurabaya.net/ekonomibisnis/2023/harga-beras-di-jatim-naik-ahli-pertanian-minta-bulog-segera-intervensi-pasar/

Tags: harga beras pertanian jatim david