Kenaikan harga terjadi akibat tidak adanya tukang panjat kelapa saat libur Lebaran, karena sebagian besar berasal dari luar Bali. Harga kelapa naik dari Rp6.500 menjadi Rp7.000–Rp10.000 per butir.
Sebelumnya, Rika mampu menjual 400–600 kelapa per hari dengan omzet bersih sekitar Rp600 ribu per hari atau belasan juta per bulan. Usahanya yang dimulai sejak 2021 ini sempat berkembang pesat karena lokasi strategis dekat Pantai Merta Sari.
Pasokan biasanya berasal dari petani Jembrana dan juga dibeli di Pasar Kreneng. Selain kelapa utuh, ia juga menjual olahan seperti kelapa jelly dan kemasan berbagai ukuran.
Kini, akibat kelangkaan pasokan, warung harus tutup sementara dan kehilangan penghasilan rutin.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2025/04/14/452156/Harga-Naik,Pedagang-Es-Kelapa...html