* **Harga bijih nikel murni di London Metal Exchange (LME)** mulai naik, tercatat pada sesi pembukaan perdagangan hari ini di angka **US\$ 24.165 per dry metric ton (dmt)**. Pada sesi penutupan perdagangan kemarin, harga juga naik mencapai **US\$ 27.570 per dmt**.
* Minggu sebelumnya, harga bijih nikel cenderung stabil di kisaran **US\$ 22.000-an per dmt**.
* Di pasar Asia Timur, harga jual bijih nikel kadar rendah di China basis FOB relatif stabil, namun harga basis CIF turun sedikit.
* Tambang nikel di Filipina mulai mengatur pengapalan untuk Mei, namun harga FOB belum final karena faktor cuaca memperlambat pemuatan, yang bisa mempengaruhi pengiriman awal Mei.
* Pasokan bijih nikel di China cukup, namun pemasok menurunkan harga jual bijih nikel kadar Ni 0,9% dan Al 5%. Harga tambang Filipina untuk Mei belum diputuskan sehingga harga CIF domestik hanya turun sedikit.
* Harga produk olahan seperti nikel pig iron (NPI) berhenti turun dan sentimen pasar bearish mereda, tapi minat beli pabrik di dalam negeri tetap rendah.
* Harga transaksi bijih nikel kadar Ni 1,4% turun menjadi **US\$ 39 per wet metric ton (wmt)** untuk basis CIF China.
* Penambang nikel di Filipina mengeluhkan harga bijih nikel kadar Ni 1,3% yang lebih rendah dari biaya operasi, sehingga keinginan mengirim bijih nikel rendah.
* Kekhawatiran muncul terkait potensi kekurangan cadangan bijih nikel jika penambang terus menahan pasokan dan eksplorasi cadangan baru tidak ditingkatkan.
Singkatnya, meski harga bijih nikel mulai menunjukkan kenaikan di pasar internasional, tekanan harga dan kondisi operasional di Filipina dan China masih menjadi tantangan bagi para penambang dan pemasok.
Sumber asli: https://nikel.co.id/2023/04/17/harga-nikel-di-lme-beranjak-naik-penambang-filipina-mengku-tidak-puas/