Direktur Consumer BTN, Hirwandi Gafar, menyatakan bahwa indeks harga rumah (House Price Index/HPI) mencapai 211,9, mengalami pertumbuhan sebesar 8,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Kenaikan ini didorong oleh rumah tipe 70 dengan harga antara Rp500 juta hingga Rp1 miliar, yang mencatatkan kenaikan sebesar 12 persen yoy.
Hirwandi juga menambahkan bahwa kondisi ini diperkirakan akan bertahan hingga akhir tahun, sejalan dengan insentif PPN DPT dari pemerintah untuk rumah di bawah Rp2 miliar. Kenaikan harga rumah mencerminkan peningkatan permintaan di masyarakat, dengan rumah tipe 36 di bawah Rp350 juta juga mengalami pertumbuhan harga sebesar 8,4 persen yoy.
Data BTN menunjukkan bahwa penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk harga di bawah Rp2 miliar paling banyak terjadi di Jawa Barat, diikuti oleh Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah. Sementara itu, provinsi dengan pertumbuhan tertinggi di luar Pulau Jawa adalah Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.
Selama delapan bulan pertama tahun 2023, BTN menyalurkan KPR sebesar Rp27,5 triliun, tumbuh 17,9 persen yoy, yang masih berada di atas rata-rata industri. Proyeksi laba bersih BTN pada 2023 diperkirakan mencapai Rp3,37 triliun, tumbuh 10,7 persen dari tahun sebelumnya, dengan return on average equity (ROAE) diperkirakan mencapai 12 persen.
Sumber asli: https://www.suarasurabaya.net/ekonomibisnis/2023/harga-rumah-disebut-catatkan-kenaikan-tertinggi-usai-pandemi/