NIKEL.CO.ID, BALI – PT Trimegah Bangun Persada (TBP) atau Harita Nickel (NCKL) tengah melakukan ekspansi pertambangan nikel dengan membangun pabrik **High Pressure Acid Leach (HPAL)** kedua bersama Lygend Resources Technology Co., Ltd asal Tiongkok di Pulau Obi.
Hal ini disampaikan Presiden Direktur PT TBP (NCKL), **Roy A. Arfandy**, dalam wawancara khusus dengan MNI/nikel.co.id seusai acara *Golf Persahabatan Summit Bali 2023* di Nusa Dua, Bali, Senin (27/11/2023).
“Kami sementara ini masih bekerja sama dengan joint venture bersama Lygend untuk pembangunan dan investasi lanjutannya. Jadi, saat ini kami sedang membangun pabrik HPAL kedua di Pulau Obi bersama Lygend,” kata Roy, Selasa (28/11/2023).
Menurut Roy, pabrik HPAL kedua tersebut akan memiliki tiga jalur (*line*) produksi dengan kapasitas terpasang sekitar **65.000 ton logam per tahun**.
“Untuk tahap pertama, satu jalur akan mulai *commissioning* pertengahan tahun 2024. Harapannya, ketiga line bisa beroperasi penuh pada akhir 2024,” jelasnya.
Dengan beroperasinya pabrik tersebut, Roy menargetkan total kapasitas produksi **Mixed Hydroxide Precipitate (MHP)** Harita Nickel dapat mencapai **120.000 ton per tahun**.
Ia juga memaparkan bahwa proses produksi nikel Harita Nickel sejauh ini berjalan baik. Pabrik smelter kedua mereka, **PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF)**, telah beroperasi penuh sejak Agustus 2023.
“Bahkan September dan Oktober produksinya melebihi kapasitas terpasang,” ungkapnya.
Roy menjelaskan bahwa pada 2022 produksi hanya dilakukan oleh **PT Megah Surya Pertiwi (MSP)**, sementara pada 2023 ditambah HJF sehingga kapasitas feronikel meningkat. Untuk HPAL, sebelumnya hanya ada dua jalur dengan kapasitas **37.000 ton MHP**, tahun ini ditambah satu jalur lagi sehingga total kapasitas mencapai **55.000 ton MHP**.
Terkait harga nikel, Roy mengakui bahwa harga komoditas ini fluktuatif dan saat ini berada di level rendah.
“Kalau harga mengikuti kondisi pasar, namanya komoditas pasti naik turun,” ujarnya.
Ia juga menegaskan komitmen Harita Nickel pada standar **Environment, Social and Governance (ESG)**.
“Kami menerapkan beberapa standar internasional untuk memenuhi permintaan dan persyaratan *buyer* di luar negeri,” pungkas Roy.
Sumber asli: https://nikel.co.id/2023/11/28/harita-lakukan-ekspansi-bangun-pabrik-hpal-kedua-pulau-obi/