Orang tua diingatkan berhati-hati dalam menggunakan produk perawatan kulit, termasuk pelembap, untuk bayi baru lahir.
Menurut dr. Attila Dewanti Poerboyo, Sp.A(K), perawatan harus menyesuaikan kondisi kulit bayi, memperhatikan kandungan bahan alami, dan menghindari produk yang terlalu wangi karena dapat mengganggu keseimbangan pH kulit bayi (sekitar 5–5,5).
Lapisan vernix caseosa pada kulit bayi berfungsi melindungi dan menghangatkan bayi, namun perlindungan ini berkurang seiring waktu sehingga perlu pelembap.
Hindari sabun berbusa yang mengandung Sodium Lauryl Sulfate (SLS) karena dapat merusak kulit bayi.
pH kulit yang terlalu tinggi bisa menyebabkan ruam, kemerahan, bintik-bintik, dan infeksi.
Pelembap sebaiknya digunakan setelah mandi saat kulit masih setengah kering, cukup satu kali sehari, dan jangan berlebihan. Minyak telon atau hair lotion juga boleh digunakan secukupnya.
Fokus utama adalah menjaga keseimbangan pH kulit bayi dan menggunakan produk secukupnya untuk mencegah iritasi atau infeksi.