Perbekel Desa Banyupoh, Ketut Bijaksana, menjelaskan bahwa kebakaran mulai terlihat pada Sabtu siang sekitar pukul 13.00 WITA, namun karena cuaca cerah, api tidak terlihat jelas, hanya kepulan asap yang nampak. Lahan yang kering di wilayah tersebut menyebabkan percikan api cepat merembet. Penyebab kebakaran masih belum dapat dipastikan, dan petugas mengalami kesulitan memadamkan api karena lokasi yang terjal.
Untuk mencegah api meluas ke pemukiman warga, petugas terus melakukan pemantauan dan penyekatan. Bijaksana menegaskan bahwa kebakaran terjadi di wilayah hutan yang kering dan tandus, tanpa melibatkan lahan produktif milik warga.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, memastikan bahwa lokasi kebakaran jauh dari pemukiman dan pura. Hingga saat ini, petugas hanya dapat memantau titik api dan akan melakukan penyekatan jika api kembali meluas. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, dengan kemungkinan disebabkan oleh kelalaian manusia atau faktor alam, mengingat kondisi hutan yang kering dan dipenuhi dahan yang mudah terbakar.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/10/16/368157/Hektaran-Lahan-di-Desa-Banyupoh...html