Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan (Himika) Stikes Widyagama Husada Malang mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat (Pengmas) di Pondok Pesantren Assadzili 1 Pakis, Kabupaten Malang, pada Senin (28/8), untuk mencegah masalah psikososial di kalangan santri.
Menurut dosen Ahmad Guntur Alfianto, perundungan (bullying) merupakan masalah utama di lingkungan pesantren yang sering berdampak pada depresi, kecemasan, gangguan tidur, menarik diri, hingga risiko bunuh diri.
Ketua Himika, Muhammad Arziki, menambahkan bahwa tradisi “gojlokan” atau candaan berlebihan antara senior dan junior yang biasa terjadi di pesantren bisa memicu dampak psikologis jangka panjang.
Untuk itu, Himika memperkenalkan program Rowot—berbasis filosofi puasa dan tradisi pesantren seperti Roan (kerja bakti)—sebagai bentuk promosi kesehatan jiwa dan pencegahan perundungan.
Program ini mendapat dukungan dari dosen klaster keperawatan jiwa komunitas dan gerontik, serta bagian kemahasiswaan kampus, sebagai bentuk inovatif mengintegrasikan budaya lokal dengan pendekatan kesehatan mental.
Sumber asli: https://surabayaonline.co/2023/08/29/himika-stikes-widyagama-husada-cegah-perundungan-di-pesantren/