Khofifah menekankan bahwa peningkatan pendapatan daerah merupakan faktor utama dalam mendukung berbagai program pembangunan di Jatim, termasuk di bidang pendidikan. Ia menyebutkan bahwa kualitas pendidikan di Jatim telah meningkat berkat dukungan Bapenda melalui program Pendidikan Gratis dan Berkualitas (Tis-Tas).
Gubernur Khofifah juga mengungkapkan bahwa selama empat tahun berturut-turut, Jatim menempati peringkat pertama di Indonesia untuk jumlah siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui berbagai jalur. Ia menegaskan bahwa prestasi ini tidak akan mungkin tercapai tanpa dukungan keuangan yang memadai dari Bapenda.
Dalam sambutannya, Khofifah meminta Bapenda untuk menyiapkan perencanaan yang lebih detail dan sistemik ke depan, terutama mengingat perubahan komposisi pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang akan berlaku pada Januari 2025. Perubahan ini diperkirakan akan mengurangi pemasukan Pemprov Jatim sebesar Rp 4 triliun, yang sebelumnya dialokasikan untuk penguatan layanan pendidikan.
Kepala Bapenda Prov. Jatim, Bobby Soemiarsono, melaporkan bahwa kebijakan intensif pajak daerah yang diberikan oleh Gubernur Khofifah telah dimanfaatkan oleh satu juta wajib pajak, dengan potensi PKB senilai Rp 938 miliar. Ia juga menjelaskan peluncuran inovasi Samsat ATM QRIS, yang bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor.
Pada acara tersebut, Gubernur Khofifah juga menyerahkan penghargaan kepada mitra kerja, wajib pajak patuh, dan pemenang lomba tagih pajak, serta melakukan pengundian hadiah umroh untuk 10 wajib pajak patuh. Acara dihadiri oleh berbagai pejabat, termasuk Sekda Prov. Jatim, Dirlantas Polda Jatim, dan Direktur Utama Bank Jatim.
Sumber asli: https://radarbangsa.co.id/gubernur-jawa-timur-khofifah-di-hut-ke-61-bapenda-jatim-launching-atm-samsat-qris/