Vice President Bursa CPO ICDX, Yohanes F Silaen, menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan langkah strategis untuk mendorong peningkatan jumlah peserta, yang pada akhirnya akan meningkatkan volume transaksi. "Sosialisasi di Pontianak ini penting karena Provinsi Kalimantan Barat memiliki luas lahan perkebunan kelapa sawit yang signifikan, menjadikannya strategis dalam ekosistem Bursa CPO," ujarnya.
Kegiatan sosialisasi di Pontianak dihadiri oleh 123 perusahaan pabrik pengolahan kelapa sawit. Provinsi Kalimantan Barat memiliki potensi besar dalam industri kelapa sawit nasional, dengan data dari Pemprov Kalimantan Barat menunjukkan adanya lahan seluas 3,4 juta hektare yang telah memiliki Izin Usaha Perkebunan (IUP). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Kalimantan Barat menempati posisi kedua di Indonesia dalam hal luas kebun sawit, dengan total lahan kebun kelapa sawit di seluruh Indonesia mencapai 14,9 juta hektare pada tahun 2022.
Yohanes menambahkan bahwa ICDX akan terus melakukan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan di ekosistem Bursa CPO di berbagai daerah sentra perkebunan kelapa sawit. "Sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam pelaksanaan CPO, ICDX memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan program pemerintah dalam pembentukan harga acuan CPO dunia," jelasnya.
Saat ini, ICDX telah memiliki 27 peserta yang terdiri dari gabungan penjual dan pembeli, meningkat dari sebelumnya yang hanya 18 peserta. Yohanes optimis bahwa jumlah peserta akan terus meningkat seiring berjalannya waktu.
Sumber asli: https://surabayaonline.co/2023/11/23/icdx-genjot-peningkatan-peserta-di-bursa-cpo/