Meski beban pokok penjualan meningkat, laba kotor Ifishdeco tetap tumbuh 23,3% menjadi Rp688,01 miliar. Total aset perusahaan per Desember 2023 mencapai Rp1,07 triliun.
Ifishdeco juga akan membagikan dividen tunai sebesar Rp63,378 miliar (Rp29,83 per saham) untuk tahun buku 2023, menyusul persetujuan RUPST pada 28 Maret 2024. Laba bersih yang didistribusikan kepada entitas induk tumbuh 6,06%.
Komitmen ESG dan Prospek Cerah di Masa Depan
Direktur Operasional Ifishdeco, Agus Prasetyono, menegaskan komitmen perusahaan terhadap aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), khususnya dalam proses reklamasi bekas area tambang.
Dalam hal prospek, Direktur Ifishdeco, Muhammad Ishaq, melihat bahwa kebutuhan nikel masih sangat besar, terutama dengan pertumbuhan pesat industri kendaraan listrik (EV). Ifishdeco berencana untuk melakukan ekspansi dan akan mengajukan Izin Usaha Pertambangan (IUP) baru.
Dengan kapasitas produksi yang diproyeksikan sekitar 2,2 juta ton per tahun hingga 2026, Ifishdeco menargetkan total 6,6 juta ton selama tiga tahun ke depan. Saat ini, perusahaan memiliki 3 IUP (2 nikel, 1 silika) dan pada 2023, produksi nikelnya menjadikan Ifishdeco sebagai wajib pajak terbesar di sektor pertambangan dan penggalian di Sulawesi Tenggara.
Sumber asli: https://nikel.co.id/2024/03/28/ifishdeco-catatkan-laba-rp68801-miliar-sepanjang-2023/