Arkhan Kaka sempat membawa Timnas Indonesia U-17 unggul pada menit ke-22, namun Ekuador berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-28. Meskipun tidak meraih poin penuh, penampilan skuad Garuda Muda, terutama kinerja Ikram Al Giffari, layak mendapatkan apresiasi. Kiper asal Sumatera Barat ini tampil apik dengan melakukan empat penyelamatan sepanjang laga.
Ikram menunjukkan ketangguhannya dalam menahan gempuran pemain Ekuador, bahkan beberapa kali tampak menahan rasa sakit. Meskipun mengalami kesakitan, terutama pada bagian lututnya, Ikram tetap berjuang hingga peluit akhir pertandingan. Atas penampilannya yang gemilang, ia dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan tersebut.
"Alhamdulillah, sangat bersyukur ini berkat kerja sama tim. Teman-teman bermain bagus, kerja keras tanpa lelah walaupun jatuh, bangkit lagi. Tim ini sudah berjuang dan akan lebih baik lagi untuk meraih kemenangan," kata Ikram.
Di tengah pertandingan, Ikram sempat mengeluh sakit pada lututnya, namun ia berusaha menguatkan diri untuk terus bertahan. Gempuran serangan Ekuador semakin menunjukkan kualitasnya, dengan banyak tembakan yang berhasil dihalau, sehingga kedua tim harus puas berbagi angka.
"Kami sebenarnya bermain dengan empat bek, tapi gelandang bertahan turun ke belakang saat tim diserang. Saya suruh dia lebih ke dalam, jadi agak susah dilewati lawan," imbuhnya.
Menariknya, pemilihan Ikram Al Giffari sebagai kiper utama Timnas Indonesia U-17 pada laga ini cukup mengejutkan, mengingat sebelumnya ia bukan kiper utama di Timnas Indonesia U-16 dan U-17. Bima Sakti lebih mempercayakan posisi tersebut kepada Andrika Fathir, yang menjadi salah satu pahlawan Timnas Indonesia U-16 saat meraih juara Piala AFF U-16 2022. Namun, selama pemusatan latihan di Jerman, Ikram dinilai mengalami perkembangan yang lebih baik dibandingkan Andrika.
(win/LOCWCU-17)
Sumber asli: https://surabayaonline.co/2023/11/11/ikram-al-giffari-pahlawan-timnas-indonesia-u-17-saat-imbangi-ekuador/