Umar Sjaifudin, Fungsional Statistik Ahli Madya Badan Pusat Statistik Jatim, menyebutkan bahwa inflasi komoditas beras pada September 2023 mencapai 6,62 persen. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya harga beras antara lain musim tanam gadu, penurunan luas panen, cuaca El Nino, dan kebijakan penghentian ekspor beras oleh India.
Fenomena El Nino berpotensi menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan, yang diprediksi akan berlangsung hingga awal November 2023, berdampak pada musim tanam berbagai komoditas pertanian.
Selain itu, inflasi month to month (mtm) gabungan delapan kota di Jawa Timur pada September tercatat sebesar 0,32 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,58 persen. Kenaikan ini dipengaruhi oleh seluruh indeks kelompok pengeluaran, dengan tembakau mengalami kenaikan tertinggi sebesar 6,09 persen.
Dydik Rudy Prasetya, Kepala Dinas Pertanian Jatim, menanggapi bahwa meskipun harga beras tinggi, produksi beras di Jatim masih surplus. Namun, ia memprediksi akan ada penurunan produksi beras pada November-Desember akibat fenomena El Nino, meskipun dipastikan bahwa Jatim masih akan tetap surplus.