Investasi Infrastruktur Kebudayaan Bali

Wilayah
Bali
Kategori
Opini
Penulis
Tidak diketahui
Tanggal
2023-05-25
Views
0
Ir. Dharma Gusti Putra Agung Kresna. (BP/Istimewa)

Oleh Agung Kresna

Infrastruktur kebudayaan kita saat ini masih jauh dari memadai. Apalagi dalam hal menghasilkan nilai sosial-budaya yang memberi kontribusi pada perekonomian. Investasi yang komprehensif memang memerlukan kerja keras semua stakeholders. Situasi ini juga dipicu oleh terbatasnya sarana-prasarana, maupun SDM yang dimiliki infrastruktur kebudayaan kita.

Berbagai potret masalah tata kelola infrastruktur kebudayaan seperti museum, taman budaya, gedung pertunjukan- memberi gambaran dikotomi antara masalah fasilitas kebudayaan dengan masalah ekonomi. Pembangunan dalam bidang infrastruktur kebudayaan memang membutuhkan anggaran biaya yang tidak sedikit.

Berbeda dengan infrastruktur perekonomian seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, bendungan, dll. Semua ini untuk menunjang kegiatan perekonomian yang nantinya akan berkontribusi pada pendapatan negara. Dalam hal ini ada perhitungan pengembalian investasi (Return on Investment/ROI) yang akan diperoleh secara tidak langsung dalam jangka panjang. Meski demikian, dalam investasi infrastruktur fasilitas publik yang menggunakan dana publik, perhitungan ROI nya berbeda dengan perhitungan ROI usaha swasta. Hal ini mengingat adanya dampak sosial-budaya dalam investasi tersebut. Sehingga harus ada perhitungan Social Return on Investment (SROI) dan Cultural Return on Investment (CROI).

Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/05/25/340867/Investasi-Infrastruktur-Kebudayaan-Bali.html

Tags: budaya investasi sosial kebudayaan infrastruktur