Militer Israel dilaporkan telah melanggar gencatan senjata sebanyak 285 kali sejak diberlakukan 25 hari lalu, dengan 10 pelanggaran terbaru terjadi pada Sabtu (21/12/2024). Pelanggaran tersebut terjadi di wilayah Tyre, Marjayoun, dan Bint Jbeil di Lebanon selatan.
Jenis pelanggaran mencakup:
Penembakan artileri
Penerbangan pesawat tempur dan drone
Penyusupan personel militer
Perusakan kebun lemon
Penghancuran rumah dan bangunan
Pendirian pos pemeriksaan militer
Akibat serangan tersebut, 30 orang tewas dan 37 terluka, sementara lebih dari 1 juta orang mengungsi sejak Oktober 2023. Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Israel seharusnya mundur secara bertahap ke selatan Garis Biru, dan tentara Lebanon dikerahkan dalam 60 hari. Namun, pelanggaran terus berlanjut, menimbulkan ketegangan dan kerugian besar bagi warga sipil Lebanon.