Beroperasinya pembangkit ramah lingkungan ini menjadi bukti komitmen Indonesia dalam melakukan transisi energi demi mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. "Hari ini merupakan hari yang bersejarah karena mimpi besar kita untuk membangun pembangkit energi baru terbarukan dalam skala besar akhirnya bisa terlaksana. Indonesia berhasil membangun PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara dan nomor 3 di dunia," ujar Presiden.
Presiden menambahkan bahwa saat ini pertumbuhan pembangkit energi bersih di Indonesia semakin baik. Di Jawa Barat, sudah terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas hingga 1.000 MW. Dengan beroperasinya PLTS Terapung Cirata 192 MWp, kapasitas terpasang pembangkit energi bersih semakin meningkat.
Menteri Perdagangan Luar Negeri UEA, Thani bin Ahmed Al Zeyoudi, menyatakan bahwa peresmian PLTS Terapung Cirata merupakan hasil konkret kerja sama antara Indonesia dan UEA. "Dengan beroperasinya PLTS Terapung Cirata, menegaskan komitmen Indonesia dan UEA dalam transisi energi. Selain itu, PLTS ini juga membuka potensi pengembangan energi hijau lainnya di Indonesia," ujarnya. UEA juga berkomitmen untuk melakukan investasi lanjutan, khususnya di sektor energi bersih, sebagai dorongan bagi Indonesia untuk mencapai NZE pada 2060 mendatang.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa pembangunan PLTS Cirata merupakan langkah nyata PLN dalam mendukung pemerintah melakukan transisi energi. "Peresmian ini menjadi bukti bahwa transisi energi tidak hanya sekadar wacana, tetapi telah menjadi wujud nyata bahwa PLN serius dan all out menjalankan arahan Bapak Presiden Joko Widodo dalam menghadirkan energi bersih di Indonesia," ucap Darmawan.
Proyek strategis nasional (PSN) ini memanfaatkan 4 persen area Waduk Cirata atau sekitar 200 hektare, terdiri dari 13 pulau yang berisi 340 ribu solar panel, dan mampu melistriki lebih dari 50 ribu rumah. PLTS Terapung Cirata mampu memproduksi energi bersih sebesar 245 gigawatt hour (GWh) per tahun dan mereduksi 214 ribu ton CO2 per tahun.
"Kami melakukan joint study, joint investment, dan kolaborasi teknologi dengan state of the art technology, serta kolaborasi sumber daya manusia. Dengan demikian, PLTS ini tidak hanya menambah bauran Energi Baru Terbarukan (EBT), tetapi juga meningkatkan kapasitas nasional," kata Darmawan.
CEO Masdar, Mohamed Jameel Al Ramahi, menjelaskan bahwa Masdar sebagai perusahaan kelas dunia berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan teknologi sehingga dapat memberikan solusi dalam upaya transisi energi. Ke depan, terdapat rencana untuk mengembangkan PLTS Terapung Cirata ini lebih baik lagi dan mampu memberikan kontribusi lebih kepada Indonesia.
Sumber asli: https://surabayaonline.co/2023/11/09/jokowi-resmikan-plts-terapung-terbesar-di-asia-tenggara/