Kapal Tenggelam: Kesaksian Penumpang Selamat Usai Mengarungi Badai di Perairan Lagili Buteng

Wilayah
Sulawesi Tenggara
Kategori
Terkini
Penulis
Kendariinfo
Tanggal
2023-07-24
Views
1,118
Buton Tengah?Çô Seorang wanita bernama Amnawati alias Wa Ona (40), penumpang yang selamat usai berenang mengarungi badai menceritakan sejumlah peristiwa yang ia alami ketika kapal (pincara atau perahu rakit) yang mereka tumpangi tenggelam di Perairan Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Senin (24/7/2023).Amnawati mengaku, dirinya merupakan salah satu korban dari 33 penumpang yang selamat usai kapal yang mereka gunakan tenggelam hingga menelan 15 korban jiwa. Kendaraan laut yang digunakan itu tenggelam saat 48 penumpang yang baru saja menyaksikan kemeriahan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 Buteng berlomba-lomba naik ke atas perahu rakit.Biasanya, kata Amnawati,overkapasitas dalam jumlah tersebut biasa dihadapi oleh masyarakat yang hidup di pesisir pantai apalagi rata-rata penumpang di atas perahu rakit itu adalah remaja.Namun takdir berkata lain. Kelebihan kapasitas menjadi penyebab perahu rakit kesulitan menahan beban penumpang hingga akhirnya tenggelam dan karam di Perairan Lagili Buteng.Detik-detik perahu rakit akan tenggelam, Amnawati melihat kepanikan puluhan penumpang yang ada di atasnya. Ada yang berteriak meminta tolong, ada yang berpegang di sisi perahu, bahkan ada yang memilih berenang menantang badai di tengah gelapnya malam.Amnawati sendiri mengaku memilih berenang. Pasalnya, sejumlah penumpang yang panik terlibat saling tarik di tepi perahu untuk menyelamatkan diri masing-masing.Baca Juga:Fakta Baru Penemuan Mayat Terbungkus Kasur di Bombana, Ternyata Korban Pembunuhan BerencanaMelihat kondisi itu, ia menilai bahwa keadaan akan semakin parah jika masing-masing orang saling tarik-menarik. Saat itulah, ia memberanikan diri berenang ke tepian yang jaraknya masih ratusan meter lagi.Sebelum sampai di tepi pantai atau tak jauh dari perahu, ia nyaris kehabisan tenaga dan tenggelam. Namun, ia memilih kembali ke perahu rakit yang berangsur-angsur akan tenggelam sembari menghela nafas panjang.Di perahu, ia sempat berbincang dengan para korban bahkan saling memotivasi agar berenang sekuat tenaga ke tepi pantai tanpa saling tarik.?Ç£Saya balik haluan kembali kebody(perahu rakit). Tangan ku sempat dipegang dan ditarik tapi saya bilang, mari kita berenang. Kita berpegangan sama Allah, jangan berpegang sama saya dan saya tidak akan berpegang sama kamu

Sumber asli: https://kendariinfo.com/kapal-tenggelam-kesaksian-penumpang-selamat-usai-mengarungi-badai-di-perairan-lagili-buteng/

Tags: orang buteng perahu tepi berenang