Sri Mulyani menyatakan kalau di Indonesia dan negara berkembang mindsetnya beda. Orangnya kerja keras tapi asetnya tidur, ditaruh di bawah bantal. Dinyatakannya bahwa aset negara harus bekerja keras, tidak hanya dicatatkan di neraca lalu tidur. Selain berguna untuk negara, aset tersebut juga harus mampu mendatangkan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Kita harus mengubah cara pandang terhadap aset negara. Dari sekadar public goods menjadi measurable asset. Isu soal aset negara memang kurang populer dibandingkan masalah pajak dan utang. Padahal, cara suatu negara mengelola aset menggambarkan sikap dan karakter dari bangsa tersebut
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/02/28/325584/Kapitalisasi-Aset-Budaya-Bali.html