Hal ini terlihat sejak start awal di mulai karnaval,yang mana peserta harus di jemur di terik matahari di karenakan Bupati Madina dan Wakil Bupati madina serta para pejabat tinggi di mandailing Natal belum berada di tribut kehormatan di karena menghadiri sidang paripurna Di gedung DPRD Madina untuk Mendengarkan Pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia.
Warga sekitar dan peserta disini mulai menggerutu akibat lamanya mereka harus menunggu.
?Ç£Kalau memang Bupati pagi gak bisa hadir jangan buat di pagi hari,kasihan Anak2 ini harus menunggu dan berjemur.?Ç¥ucap salah seorang warga.
Pada hampir penghujung karnaval di barisan Naposo Nauli bulung ini yang lebih kacau.
Sekelompok pemuda Rusuh-Tawuran,dikabarkan banyak yang pingsan dan terjadi pertumpahan darah.
Sejumlah Pemuda mengalami Luka-luka,dan seorang ibu di larikan kerumah sakit akibat dari Tawuran- kerusuhan antar kelompok pemuda ini.
Foto: Akhir Matondang
Belum di ketahui secara jelas penyebab awal terjadinya kerusuhan antara dua kelompok itu. Pastinya, peristiwa terjadi persis di depan Bank Mandiri Cabang Panyabungan, Jalan Williem Iskander, Panyabungan 2, Kecamatan Panyabungan, Madina sekitar pukul 14.17.
Suasana saat itu mencekam. Tidak jelas lagi, siapa memukul siapa. Sejumlah kaum ibu dan warga yang tadinya menyaksikan karnaval mendadak histeris setelah menyaksikan dua kelompok saling pukul, baik tangan kosong maupun pakai alat, seperti kayu.
Seorang lelaki berbaju cokelat diamankan satpam salah satu perusahaan di lokasi kejadian dengan wajah penuh darah. Ia sempat menjadi keroyokan salah satu kelompok. Lainnya, saling kejar di antara mereka.
Saling pukul dan kejar-kejaran terus terjadi sampai lewat simpang Pasar Jonjong. Saat kejadian cuma ada satu polisi. Polisi ini tadinya mengawal salah satu kelompok sejak dari start di depan asrama polisi. Namun Ia tak bisa berbuat banyak.
Sumber asli: https://suaramedannews.com/karnaval-sambut-hut-ri-tingkat-kabupaten-madina-mirisamburadul-dan-kacau/