Menurut Kepala Dinas Kesehatan Maros, dr Muhammad Yunus, lonjakan terbesar terjadi sejak 2022, dengan 32 kasus di tahun tersebut, 39 kasus pada 2023, dan 6 kasus dari Januari hingga April 2024. Penderita mayoritas berusia remaja hingga 40 tahun, dan sebagian besar berasal dari daerah perkotaan.
Penyebab utama adalah seks bebas dan penggunaan narkoba dengan suntikan. Gejala umum HIV antara lain demam berkepanjangan, diare, hilangnya nafsu makan, dan penurunan berat badan drastis. Dinkes mengimbau warga yang mengalami gejala tersebut untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas, dengan jaminan kerahasiaan identitas.
Meskipun HIV tidak bisa disembuhkan, pengobatan bertujuan untuk memperkuat antibodi dan memperpanjang harapan hidup pasien.
Sumber asli: https://sindomakassar.com/read/sulsel/7936/kasus-hiv-di-kabupaten-maros-tembus-100-orang-1713769482