Hal ini diungkapkan Marhalim kepada Ketua Karang Taruna Kecamatan Siabu, Ringgo Siregar, yang mengunjungi kediamannya bersama Pejabat Kepala Desa Magrum dan Anggota Babinsa Koramil 12/Siabu, Kopda Marwan Dongoran, serta para jurnalis. "Harapan saya agar anak saya ini bisa dirawat di rumah sakit agar bisa sehat, dan saya pun bisa berusaha (bekerja) dengan tenang. Jadi tidak terkurunglah saya di rumah saja," ungkapnya pada Senin, 2 Oktober 2023.
Marhalim juga menceritakan bahwa sebelumnya Suryadi pernah dirawat di Puskesmas Siabu dan juga dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Darat. "Sekarang hanya berobat di puskesmas satu bulan sekali atau kalau lagi mengamuk atau lagi bangkit. Tapi, semenjak ibunya meninggal enam bulan yang lalu, pengobatan dihentikan. Ditambah lagi, sudah tidak ada biaya, jadi sudah tidak ada lagi pengobatan untuk anaknya," ucapnya.
Dengan mata berkaca-kaca, Marhalim bermohon kepada Ketua Karang Taruna Siabu, PJ Kades Tangga Bosi Satu, Babinsa 12 Siabu, dan jurnalis agar putranya mendapatkan penanganan perobatan. "Minta tolonglah dulu, agar dibantu untuk berobat anak saya ini. Gak tahu lagi saya bagaimana membawa anak saya ini berobat, sudah tidak ada lagi biaya. Makan saja terkadang hanya nasi dengan bawang sebagai gulainya," ucapnya.
Menanggapi keluhan dari Bapak Halim, Ketua Karang Taruna Siabu mengatakan bahwa mereka akan berupaya untuk membawa Suryadi berobat. "Yang pertama yang kita coba urus adalah kartu BPJS-nya agar bisa dilakukan penanganan perobatan, baik ke Rumah Sakit Umum Panyabungan maupun ke Medan," terangnya.
Sementara itu, Pejabat Kepala Desa Tangga Bosi Satu, Maqrum, berharap kehadiran Ketua Karang Taruna Siabu bersama jurnalis dapat mempercepat penanganan. "Dengan kehadiran Ketua Karang Taruna dan jurnalis ini, semoga bisa mendapat penanganan sesuai harapan dari orang tua tersebut. Kami dari pemerintah desa siap membantu dan bersinergi dengan Karang Taruna Siabu terkait ODGJ ini," ucapnya.
(Reporter: Suhartono / Editor: Fery Sinaga)
Sumber asli: https://suaramedannews.com/keluarga-odgj-di-desa-tangga-bosi-i-butuh-perhatian-pemerintah/