Volkswagen menghadapi tekanan besar akibat persaingan ketat dari produsen mobil China seperti BYD, serta tantangan internal seperti biaya tenaga kerja dan energi tinggi di Jerman. CFO Volkswagen, Arno Antlitz, menyatakan perusahaan hanya memiliki 2-3 tahun untuk berbenah.
Perusahaan memberi sinyal kemungkinan penutupan pabrik di pasar dalam negeri karena lemahnya permintaan dan penurunan margin laba. Harga produk telah dipotong drastis untuk bersaing, namun langkah ini justru merugikan secara finansial, membuat arus kas negatif sebesar 100 juta euro pada paruh pertama 2024.
Margin laba VW anjlok menjadi 0,9%, jauh di bawah pesaing seperti Renault (8,1%) dan Stellantis (10%). Sementara itu, laba dari pasar terbesar mereka?ó?é¼?Ç¥China?ó?é¼?Ç¥telah merosot drastis dibanding dekade lalu.
Analis menilai bahwa biaya tinggi dan persaingan dari merek China yang mulai memproduksi di Eropa membuat masa depan merek massal seperti VW semakin tertekan, terutama karena pasar otomotif Eropa juga menyusut sejak pandemi.
Sumber asli: https://republika.co.id/berita/sjfnk9468/kisah-raksasa-produsen-mobil-volskwagen-yang-alami-krisis-kalah-oleh-china