Peristiwa itu terjadi pada hari kedua konflik. WNI yang dimaksud tinggal di Arkaweet, dan terkena pantulan peluru nyasar yang menyebabkan goresan kecil di pinggang, kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha melalui pesan singkat, dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (19/4).
Saat korban sudah sembuh dan sehat. Menyikapi semakin panasnya situasi di Sudan, KBRI Khartoum mengevakuasi 15 WNI ke tempat perlindungan di kantor KBRI, pada Selasa (18/4).
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/04/19/334661/Konflik-Militer-di-Sudan,Seorang...html