BAUBAU – Aparat kepolisian dari Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Baubau terpaksa patungan untuk membeli tiket demi memberangkatkan ratusan massa yang terlibat kericuhan di Pelabuhan Murhum, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, pada Kamis (23/11/2023). Kapolsek KP3 Baubau, Iptu La Ode Walimu, menjelaskan bahwa keributan terjadi ketika ratusan massa memaksa masuk ke pelabuhan dan berusaha menumpangi kapal tanpa tiket.
Kericuhan ini melibatkan buruh pelabuhan yang sedang beraktivitas, dan massa dianggap menghalangi pekerjaan mereka. Aksi dorong-dorongan dan saling lempar pun tak terhindarkan. Untuk mencegah keributan lebih lanjut, pihak kepolisian sepakat untuk memberangkatkan massa tersebut, dengan biaya perjalanan ditanggung oleh KP3 Baubau dan instansi terkait lainnya.
"Bukan gratis, tapi kami patungan antara pemerintah setempat dan otoritas pelabuhan. Ada puluhan juta dana yang terkumpul untuk memberangkatkan mereka," ungkap La Ode.
Saat ini, massa yang mengatasnamakan diri sebagai Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari berbagai kabupaten di Sultra telah diberangkatkan menggunakan KM Lambelu menuju Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kapolres Baubau, AKBP Bungin Masokan Misalayuk, menegaskan bahwa pihaknya berupaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah hukum Polres Baubau. Ia berharap masyarakat dari luar Kota Baubau yang datang ke wilayah tersebut dapat menjaga keamanan dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu ketertiban.
"Iya, sudah diberangkatkan karena sudah sangat resah juga orang-orang di pelabuhan sama mereka. Semoga ini tidak terulang lagi," pungkasnya.