Laporan dari Pulau Bawean mengungkap bahwa warga lanjut usia (lansia) menjadi kelompok paling terdampak secara psikologis akibat gempa bermagnitudo 6.5 yang mengguncang wilayah tersebut pada Jumat (22/3/2024). Tim dari Dinas Sosial Jawa Timur yang memberikan layanan trauma healing menyebutkan, meskipun awalnya bantuan psikososial difokuskan untuk anak-anak, justru para lansia menunjukkan tingkat trauma yang lebih tinggi. Banyak dari mereka yang masih enggan kembali ke rumah meski hanya mengalami keretakan ringan, lantaran terus dibayangi ketakutan terhadap gempa susulan dan maraknya kabar bohong (hoaks), seperti isu tsunami yang sempat menyebar luas.
Kondisi ini diperburuk oleh tingginya kepercayaan masyarakat terhadap informasi tidak resmi dibanding penjelasan dari lembaga seperti BMKG. Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Sangkapura Gresik, Ari Wijayanto, masyarakat cenderung panik akibat hoaks, bahkan memilih tinggal di luar rumah selama berhari-hari yang justru berisiko pada kesehatan, terutama di kalangan lansia. Ia menegaskan pentingnya masyarakat mempercayai informasi dari sumber valid agar trauma tidak semakin dalam dan penanganan pascabencana bisa berjalan efektif.
Sumber asli:
https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2024/lansia-di-bawean-paling-trauma-dengan-gempa-kondisinya-diperparah-kabar-hoaks/