Beberapa investasi besar meliputi:
Hyundai dan LG (Korea Selatan) berinvestasi US$ 10,3 miliar untuk pabrik baterai lithium dan mobil listrik.
Smelter nikel teknologi HPAL senilai US$ 3,7 miliar di Pulau Obi, Maluku Utara, yang dioperasikan oleh PT Halmahera Persada Lygend (HPL) dari Harita Group.
Proyek ini mendukung target pemerintah untuk memproduksi 600 ribu mobil listrik dan 2,45 juta motor listrik pada tahun 2030.
Selain itu, Indonesia Battery Corporation (IBC) bekerja sama dengan LG Chem dan CATL (China) akan membangun pabrik baterai listrik di Kota Deltamas, Jawa Barat, dengan kapasitas awal 10 GWh, yang dimulai pada Juli atau Agustus 2021.
Luhut juga mengungkapkan rencana pembangunan kawasan industri hijau terbesar di dunia, seluas 20.000-30.000 hektar di Kalimantan Utara (Kaltara), dengan sumber energi dari PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Presiden Jokowi dijadwalkan hadir dalam peletakan batu pertama proyek ini pada Oktober 2021.
Investasi besar ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mengembangkan energi hijau dan industri kendaraan listrik nasional.
Sumber asli: https://nikel.co.id/2021/07/13/luhut-ri-bakal-terima-investasi-rp-864-t/