Penyerangan oleh orang tak dikenal (OTK) terhadap mahasiswa tersebut, berlangsung di kost 28C Jalan Pahlawan Kerja Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau.
Pada peristiwa itu, setidaknya terdapat tiga orang korban (mahasiswa) inisial ABR, FRA dan RA yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum UIR.
Menurut saksi mata ditempat kejadian perkara (TKP) inisial ES menyebutkan sekelompok preman yang melakukan penyerangan dan pengeroyokan juga merusak rumah kost seperti kaca jendela.
Dikatakan dia, dan dari kejadian tersebut, sontak mengundang perhatian warga sekitar sehingga kejadian dapat dilerai.
Dugaan sementara, penyerangan ini dilatar belakangi setelah terjadinya sedikit cek-cok dalam group WhatsApp usai pemilihan Ketua Dewan Mahasiswa FH UIR (Dema) periode 2023-2024 yang dinilai kawan-kawan Mahasiswa Fakultas Hukum UIR yang di Ketuai Himpunan Jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di Fakultas Hukum Universitas Islam Riau berjalan sangat jelas tidak secara konstitusional berdasarkan buku panduan organisasi mahasiswa sehingga dalam hal ini dianggap buntut dari permasalahan yang telah terjadi.
"Jika ini benar lermasalahan organisasi yang seharusnya dapat diselesaikan dengan cara yang lebih elegan dan intelektual mengapa harus dengan cara premanisme," ujar Angga Barito Rambe.
"Setelah peristiwa ini, kami langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Bukit Raya. Alhamdulillah, laporan kami diterima dengan baik," kata Ketua Dema FH UIR defenitif kepada media ini.
Sementara itu, Ketua BEM FH UIR Sahut Aditya Prayoga menyampaikan kami selaku pengurus Badan Ekeskutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Islam Riau sangat mengecam serta mengutuk perbuatan yang telah dilakukan oleh sekelompok oknum yang tidak bertanggungjawab, karena dirasa sangat mencoreng nama baik Fakultas Hukum maupun Universitas Islam Riau dimata umum.
"Jika benar dari kejadian tersebut, di inisiasi oleh Mahasiswa Fakultas Hukum yang terlibat langsung dalam penyerangan serta pengeroyokan, kami selaku Pengurus BEM FH UIR tidak akan tinggal diam dan akan terus mengawal sampai kasus ini mendapatkan perhatian dan keadilan dengan proses hukum yang berlaku demi kepentingan bersama," ujar Sahut Aditya.
"Semoga dari kejadian ini, dapat menjadikan pelajaran bersama bahwa kampus itu bukan tempatnya premanisme melainkan wadah perubahan untuk mencerdaskan bangsa," pungkasnya.
Ketua HMI Komisariat Hukum UIR Husni menyampaikan sebagai Ketua HMI sangat menyayangkan apa yang telah terjadi agar mengambil langkah.
Sumber asli: https://www.datariau.com/detail/berita/mahasiswa-fh-sekertariat-hmi-komisariat-hukum-uir-diserang-otk