Sampai saat ini, rokok masih menjadi suatu masalah kesehatan. Perokok memiliki berbagai alasan ketika ditanya mengapa mereka merokok. Terdapat dua golongan perokok, yaitu perokok aktif, adalah seseorang yang dengan sengaja menghisap lintingan atau gulungan tembakau, dan perokok pasif, merupakan seseorang yang menghirup asap rokok orang lain.
Kedua golongan perokok tersebut sangat memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan, banyak penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan merokok, terlebih pada organ paru-paru, contohnya radang, bronchitis, pneumonia, dan kanker paru-paru.
Bahaya rokok sudah banyak diketahui, tetapi masih banyak remaja yang menjadi perokok aktif. Kebiasaan merokok umumnya dilakukan pada saat usia remaja, kebiasaan tersebut sebanyak 47% pada remaja usia 11-15 tahun adalah populasi laki-laki, sedangkan 12% adalah populasi wanita.
Begitu juga dengan narkoba, hingga saat ini maraknya berita tentang terlibatnya remaja dan pelajar dengan obat-obatan terlarang dan berbahaya (narkoba) baik di media televisi maupun media sosial sangat memprihatinkan. Dampak narkoba sangat mempengaruhi mental dan pendidikan bagi para pelajar.
Hal yang serupa juga dengan penyakit anemia. Kondisi kekurangan sel darah merah dalam tubuh atau yang dikenal dengan anemia bisa dialami oleh siapa saja, termasuk remaja. Namun dibandingkan remaja putra, remaja putri berisiko lebih tinggi mengalami anemia.
Anemia dapat menyebabkan remaja putri mengalami penurunan imunitas sehingga lebih rentan terpapar berbagai penyakit infeksi, penurunan konsetrasi belajar di kelas serta penurunan kebugaran dan produktivitas tubuh.
Mengingat pentingnya pencegahan penyalahgunaan narkoba untuk membentengi para siswa-siswi dari pengaruh negatif narkoba dan dampak yang ditimbulkan oleh rokok serta penyakit anemia tidak sedikit, dan tidaklah ringan.
Sumber asli: https://www.datariau.com/detail/pendidikan/mahasiswa-kkn-umri-kelompok-68-adakan-penyuluhan-di-smpn-3-bukit-barisan