Selain itu, Aru menyoroti meningkatnya kasus kekerasan seksual di kalangan remaja yang menurutnya kerap disalahpahami. Ia menilai masih banyak masyarakat yang menyalahkan korban berdasarkan pakaian atau perilaku, yang seharusnya tidak terjadi. Aru mendorong empati dan edukasi agar masyarakat lebih memahami isu kekerasan seksual dan tidak menghakimi korban. Sebagai mahasiswi hukum dan aktivis remaja, Aru aktif membagikan edukasi melalui media sosial tentang feminisme dan isu-isu sosial demi meningkatkan kesadaran publik, khususnya generasi muda.
Sumber asli: https://kendariinfo.com/marak-konten-asusila-di-kendari-ini-tips-bijak-bermedsos-ala-duta-genre-indonesia-2022/