Dalam laporan tersebut, biaya keberlanjutan (AISC) untuk NPI dan nikel matte masing-masing tercatat sebesar US$12.958 dan US$15.247 per ton. MBMA juga menandatangani kemitraan baru dengan GEM Co., Ltd untuk membangun pabrik pengolahan High-Pressure Acid Leach (HPAL) di IMIP, dengan kapasitas 30.000 ton nikel terkandung per tahun.
Perusahaan ini juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Korea Development Bank untuk mendorong investasi dari perusahaan-perusahaan Korea dalam rantai pasokan nikel dan mineral bahan baterai. MBMA mendapatkan peringkat kredit korporasi A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan berencana menerbitkan obligasi rupiah pertamanya pada kuartal yang berakhir Maret 2024.
Per 30 September 2023, kas dan setara kas MBMA mencapai US$327 juta, dengan total utang bank sebesar US$288 juta. Peningkatan pendapatan yang signifikan berasal dari penjualan 16.430 ton nikel dalam nikel matte dan 42.054 ton nikel dalam NPI, dengan harga jual rata-rata masing-masing sebesar US$16.572 dan US$14.305 per ton.
MBMA juga mencatat penurunan biaya pokok pendapatan untuk NPI menjadi US$560 juta, dengan AISC yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Total investasi yang dilakukan selama sembilan bulan mencapai US$362 juta untuk pengembangan proyek dan infrastruktur, termasuk peningkatan jalan angkut untuk memfasilitasi pengangkutan bijih saprolit dari tambang SCM ke IMIP.
Sumber asli: https://nikel.co.id/2023/11/22/mbma-capai-keuangan-ebitda-sebesar-us874-juta-tahun-2023/