MDKA Dapat Rating A dari MSCI Dalam Penerapan ESG

Wilayah
Sulawesi Tenggara
Kategori
Beranda
Penulis
Shiddiq
Tanggal
2023-11-08
Views
0
NIKEL.CO.ID, JAKARTA – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) telah meraih peringkat A dalam kategori Peringkat Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (Environment, Social and Governance/ESG) dari lembaga pemeringkatan internasional MSCI Inc. (MSCI) per Oktober 2023. Pencapaian ini menjadikan Merdeka sebagai perusahaan logam dan pertambangan Indonesia dengan peringkat tertinggi dalam penerapan ESG.

Menurut pengumuman yang disampaikan di laman merdekacoppergold.com, peningkatan peringkat ini mencerminkan komitmen Merdeka untuk beroperasi secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, serta menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian, lingkungan, masyarakat, dan komunitas lokal.

"Fokus Merdeka yang berkelanjutan pada standar ESG yang tinggi selaras dengan upaya pemerintah Indonesia untuk mendorong perusahaan-perusahaan menerapkan praktik pengelolaan ESG yang lebih baik, guna mendukung masa depan yang berkelanjutan bagi industri pertambangan dalam negeri," ungkap perusahaan.

Peringkat MSCI ESG ini didasarkan pada penilaian dari konstituen MSCI All Country World Index (ACWI), yang merupakan indeks ekuitas yang melacak sekitar 85% dari seluruh ekuitas yang dapat diinvestasikan secara global, dengan kapitalisasi pasar gabungan lebih dari US$70 triliun, di 23 pasar maju dan 24 pasar berkembang.

Merdeka menjelaskan bahwa pemeringkatan ESG MSCI memainkan peran penting dalam memfasilitasi integrasi pertimbangan ESG di antara perusahaan multinasional, yang memungkinkan terciptanya portofolio yang kuat dan membantu investor institusi untuk memasukkan prinsip-prinsip ESG ke dalam strategi mereka.

Merdeka dikenal sebagai perusahaan pertambangan kelas dunia di Indonesia yang bergerak dalam aktivitas penambangan dan pengolahan emas, perak, tembaga, dan nikel. Perusahaan ini memiliki aset utama, termasuk Proyek Emas Pani, Proyek Tembaga Tujuh Bukit, PT Merdeka Battery Materials Tbk (IDX: MBMA), Tambang Emas Tujuh Bukit, dan Tambang Tembaga/Pirit Wetar.

Terkait dengan pertambangan nikel, portofolio MBMA mencakup salah satu sumber daya nikel terbesar di dunia, dengan kandungan sekitar 13,8 juta ton nikel dan 1,0 juta ton kobalt. Perusahaan ini juga memiliki tiga pabrik peleburan RKEF yang beroperasi dengan total kapasitas sebesar 88.000 ton nikel dalam NPI per tahun, serta fasilitas konversi nikel matte bermutu tinggi yang berlokasi di IMIP dengan produksi tahunan rata-rata 50.000 ton nikel dalam nikel matte.

Selain itu, Proyek Asam Besi Logam (AIM) akan menghasilkan asam dan uap untuk digunakan di pabrik pelindian asam bertekanan tinggi (HPAL), serta memproduksi logam lain seperti tembaga, emas, dan besi. MBMA juga mengembangkan kemampuan pemrosesan HPAL yang substansial di beberapa perusahaan patungan di Indonesia, termasuk Konawe Industrial Park (IKIP) dan IMIP.

Merdeka dimiliki oleh pemegang saham terkemuka di Indonesia, yaitu Provident Capital, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, dan Grup Thohir, yang memiliki rekam jejak luar biasa dalam mengidentifikasi, membangun, dan mengoperasikan beberapa perusahaan publik di Indonesia.

Sumber asli: https://nikel.co.id/2023/11/08/mdka-dapat-rating-a-dari-msci-dalam-penerapan-esg/

Tags: indonesia nikel perusahaan merdeka esg