Memasuki Musim Hujan, Sejumlah Wilayah Bali Masih Kekeringan Ekstrem

Wilayah
Bali
Kategori
Sosial
Penulis
Tidak diketahui
Tanggal
2023-11-21
Views
0
DENPASAR, BALIPOST.com – Beberapa wilayah di Bali belakangan ini telah mengalami hujan, namun intensitasnya masih ringan dan belum merata. Terdapat wilayah yang masih masuk dalam kategori kekeringan ekstrem, yaitu lebih dari 60 hari tanpa hujan. Empat wilayah di Bali bahkan masuk dalam kategori kekeringan ekstrem dengan peringkat teratas.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wiryajaya, mengungkapkan bahwa secara umum, hari tanpa hujan (HTH) di Bali berada dalam kategori dari masih ada hujan hingga kekeringan ekstrem. Ia merinci daerah yang mengalami hari tanpa hujan berturut-turut lebih dari 30 hari, yaitu Kabupaten Buleleng di daerah Sumber Klampok, Gerokgak, Celukan Bawang, Banyupoh, Tejakula, dan Sambirenteng, serta Kabupaten Karangasem di wilayah Perasi dan Tianyar.

Wilayah dengan ranking teratas adalah Gerokgak dan Celukan Bawang di Kabupaten Buleleng, yang telah mengalami 135 hari tanpa hujan. Diikuti oleh wilayah Perasi di Kabupaten Karangasem dengan 95 hari tanpa hujan, dan Banyupoh di Kabupaten Buleleng dengan 90 hari.

BMKG Wilayah III Denpasar memprediksi bahwa wilayah di Bali berpeluang mengalami hujan ringan dari 21 hingga 30 November 2023, termasuk di Kabupaten Karangasem, Klungkung, Bangli, Gianyar, Badung, Tabanan, Jembrana, dan Kota Denpasar. Di Kabupaten Buleleng, hujan berpeluang terjadi di Kecamatan Busungbiu, Sawan, Seririt, Banjar, Sukasada, Buleleng, Kubutambahan, dan Tejakula. Distribusi curah hujan di wilayah Bali secara umum diperkirakan antara 0 hingga 197.5 mm per dasarian.

Masyarakat diimbau untuk selalu mewaspadai dampak bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi, seperti tanah longsor, pohon tumbang, banjir, dan bencana lainnya. Berdasarkan data dalam dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Provinsi Bali tahun 2022–2026, yang diterbitkan oleh Kedeputian Sistem dan Strategi BNPB tahun 2021, terdapat 328 desa/kelurahan di Bali yang perlu waspada terhadap banjir, dengan rincian 68 kelas bahaya tinggi dan 260 kelas bahaya sedang. Selain itu, terdapat 363 desa/kelurahan yang harus mewaspadai ancaman tanah longsor, dengan rincian 39 kelas bahaya tinggi dan 324 kelas bahaya sedang.

(Winatha / balipost)

Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/11/21/374451/Memasuki-Musim-Hujan,Sejumlah-Wilayah...html

Tags: kabupaten wilayah hujan bali kekeringan