Rekognisi dunia atas Komodo sebagai New 7 Wonders of Nature pada tahun 2012, menjadi modal penting bagi pemerintah daerah dan pusat untuk menata program pembangunan pada destinasi tersebut. Kepemimpinan Presiden Jokowi memiliki program lima destinasi super prioritas, salah satunya Labuan Bajo, menjadi bukti kesinambungan untuk menjaga dan memanfaatkan prestasi bergengsi tersebut. Kini, pemilihan venue ASEAN Summit di Labuan Bajo, merupakan kebijakan yang tepat dan strategis.
Pembangunan infrastruktur yang masif, berkualitas dan berstandar internasional menjadi konsekuensi penetapan Labuan Bajo sebagai lima destinasi super prioritas. Sarana pendukung mulai dari airport, transportasi, akomodasi hotel, tempat perbelanjaan dan sarana rekreasi, rumah sakit, keamanan dan kebersihan, sudah dilakukan untuk menyambut ASEAN Summit. Sekurangnya ada dua keuntungan yang diraih Labuan Bajo, pertama, publisitas di kancah dunia yang melekat dengan reportase jalannya acara. Di satu sisi, publik dunia menyaksikan perkembangan demi perkembangan dalam pembicaraan di konferensi, di sisi lain, pesona wisata Labuan Bajo juga ikut terekspos. Keuntungan kedua, konferensi ini memiliki multiply effect yang cukup besar dalam lingkaran pariwisata, mulai perhotelan, souvenir, hingga jasa persewaan mobil. Tercatat lebih dari seribu kamar di dua puluh hotel mewah dan resort di Labuan Bajo akan terisi oleh tamu VVIP dan kontingen ASEAN Summit.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/05/29/341578/Memori-Kolektif-New-7-Wonders.html