Meskipun Jatim telah mencapai 92,19% SBS di desa/kelurahan per Desember 2023, masih ada 664 desa/kelurahan di delapan kabupaten/kota (Sidoarjo, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Jember, Pasuruan, Sumenep, Probolinggo, dan Situbondo) yang masih melakukan BABS.
Adhy Karyono menekankan pentingnya komitmen dari daerah-daerah tersebut untuk mempercepat pencapaian target. Pemprov Jatim mendukung upaya ini melalui program "Jatim Akses" yang fokus pada penyediaan akses air bersih dan sanitasi, sejalan dengan Pilar ke-6 Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Program seperti Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan Penanganan Kawasan Kumuh juga akan diarahkan untuk memastikan infrastruktur sanitasi memadai.
Selain infrastruktur, Adhy juga menyoroti pentingnya perubahan perilaku masyarakat, karena beberapa kasus BABS disebabkan oleh kultur dan pola pikir. Ia menekankan perlunya kolaborasi dan sinergi antar dinas terkait serta seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai target 100% SBS.
Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Erwin Asta Triyono, menambahkan bahwa masalah sanitasi berdampak besar pada kesehatan, termasuk pada peningkatan penyakit keganasan, metabolik, dan infeksi yang membutuhkan anggaran JKN besar. Dengan tercapainya 100% SBS, diharapkan angka infeksi di masyarakat dapat menurun signifikan, seiring dengan upaya preventif dan promotif. Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Kemendagri, Kementerian PUPR, dan UNICEF Indonesia.