?Ç£Kita sekarang ini punya dua lab nikel, satu di Kendari dan satu di Morowali dan sekaligus merencanakan ada pengembangan-pengembangan nikel di smelter yang lain, baik yang di Morowali, Sulawesi maupun yang di Halmahera, Maluku,?Ç¥ tutur Arifin Lambaga, saat ditemui disela-sela acaraThe 2nd Nickel Producers, Processors, & Buyers Conference, Shangri-La Hotel Jakarta, Rabu (30/8/2023).
Arifin menceritakan awal berdirinya perusahaan PT JAMMIN, didirikan pada 16 Juni 2009 dan bergerak dibidang Quality dan Quantity Monitoring di site batubara. Memiliki Laboratorium di Samarinda yang mendapatkan Akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai laboratorium penguji untuk penerapan SNI ISO/IEC 17025:2005 pada 2010/2011. Kemudian pada 2012/2013, mendirikan cabang laboratorium di Palembang dan Banjarbaru.
?Ç£Kita berdiri tahun 2009, kita juga punya Lab Batubara sudah cukup lama, ada di Palembang,?á di Banjarbaru, Samarinda,?Ç¥ tuturnya dalam ceritanya.
Dia memaparkan, Laboratorium Banjarbaru ini mendapat Akreditasi KAN sebagai Laboratorium Penguji dan mendapatkan surat dari Kementerian Perdagangan sebagai Lembaga Verifikasi Penerbit LS (Laporan Survey). Laboratorium Palembang juga mendapat Akreditasi KAN sebagai Laboratorium Penguji yang mendapat Surat Keputusan dari Kementerian ESDM sebagai Pelaksana Verifikasi penerbit LHV (Laporan Hasil Verifikasi) pada 2016/2017.