Muhadjir menjelaskan bahwa pemerintah saat ini fokus pada penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting, dengan target penurunan kemiskinan ekstrem mendekati 0 persen pada tahun 2024 dan penurunan stunting menjadi 14 persen. Selain itu, pemerintah juga berupaya mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, menyediakan lapangan pekerjaan bagi generasi muda, serta meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia.
Namun, ia menekankan bahwa upaya tersebut tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja. Diperlukan kontribusi dari organisasi kemasyarakatan, termasuk PIKI, untuk membantu mengatasi berbagai masalah menuju Indonesia Maju dan Unggul.
Muhadjir juga mengingatkan tentang tantangan yang dihadapi akibat Revolusi Industri 4.0 dan perkembangan teknologi digital serta kecerdasan buatan (AI) di kalangan anak muda. Ia berharap PIKI dapat menciptakan batasan dalam pemanfaatan teknologi digital dengan landasan moral keagamaan.
Lebih lanjut, ia meminta PIKI untuk membantu pemerintah dalam mencari solusi terhadap disparitas dan ketimpangan antara wilayah pusat dan timur Indonesia, serta berkontribusi di kalangan masyarakat Kristen di Indonesia Timur melalui organisasi gereja. Dengan keberadaan PIKI di 33 provinsi dan 150 kabupaten/kota, Muhadjir berharap PIKI dapat memberikan pemikiran, rekomendasi kebijakan, dan pengambilan keputusan yang mendukung cita-cita Indonesia Maju dan Unggul pada tahun 2045.
Sumber asli: https://surabayaonline.co/2023/10/08/menko-muhadjir-minta-inteligensia-kristen-berkontribusi-wujudkan-indonesia-maju/