Dalam pidato pembukaannya di Seminar Nasional Perhimpunan Rumah Sakit seluruh Indonesia (PERSI), Muhadjir menyoroti kekurangan dokter, terutama di luar Pulau Jawa, di mana banyak puskesmas di Indonesia Timur, seperti Papua, tidak memiliki dokter umum. Ia menyebutkan bahwa Indonesia kekurangan 31.481 dokter spesialis untuk melayani lebih dari 277 juta penduduk, dan 47 persen rumah sakit daerah belum memiliki tujuh jenis dokter spesialis yang diperlukan.
Muhadjir juga menekankan perlunya kebijakan yang lebih berani untuk mengatasi ketimpangan dalam distribusi tenaga kesehatan, dengan memanfaatkan SDM lokal yang ada di daerah, terutama di Papua. Ia mengusulkan agar Perhimpunan Rumah Sakit dapat memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan medan yang sulit menjadi tantangan dalam pemerataan pembangunan. Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan diharapkan dapat mempercepat pemerataan pembangunan, termasuk di sektor kesehatan.
Muhadjir juga mengingatkan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kapasitas profesional, memiliki tanggung jawab sosial, dan kebanggaan terhadap profesi mereka, agar dapat memenuhi cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sumber asli: https://surabayaonline.co/2023/10/19/menko-muhadjir-minta-persi-untuk-bisa-ciptakan-terobosan-kebijakan/