Muhadjir menjelaskan bahwa perkembangan global menuntut generasi muda untuk menguasai teknologi digital, yang telah mengubah keterampilan yang diperlukan untuk menjadi manusia beradab. Namun, ia juga mengingatkan adanya sisi negatif dari era digital, seperti disrupsi keterampilan dan kemampuan berpikir yang dapat digantikan oleh teknologi dan kecerdasan buatan (AI). Oleh karena itu, ia menekankan perlunya batasan moral dan etika dalam pemanfaatan teknologi digital.
Muhadjir juga mengajak untuk melakukan "Revolusi Mental" yang bertujuan mengubah cara pikir dan sikap terhadap permasalahan. Ia berharap Universitas Al-Azhar Indonesia dapat menjadi pusat pemikiran yang memberikan batasan moral terkait teknologi dan AI, agar teknologi dapat dimanfaatkan dengan bijak dan tidak menimbulkan malapetaka.