Muhadjir memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat atas berbagai aksi nyata yang telah dilakukan, sehingga angka stunting dapat turun sejak tahun 2013. Angka terakhir menunjukkan prevalensi stunting tercatat menyisakan 21,6 persen di tahun 2022. "Kita berharap tahun ini dapat kita turunkan 3,8 persen sehingga target 14 persen di tahun 2024 dapat kita wujudkan," ujar Muhadjir dalam sambutannya di hadapan para menteri, gubernur, dan walikota yang hadir.
Dalam laporan, Muhadjir menyampaikan sejumlah catatan dari hasil monitoring terpadu yang dilakukan Kemenko PMK bersama Kementerian dan Lembaga di 14 Provinsi Prioritas stunting. Beberapa catatan tersebut antara lain perlunya peningkatan penggunaan dana alokasi khusus untuk penyediaan alat antropometri dan USG, pelatihan kader dalam penggunaan alat antropometri yang masih perlu digencarkan, serta perlunya mendorong pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pangan lokal.
Muhadjir juga menekankan pentingnya pemanfaatan anggaran desa dan kelurahan untuk mendukung intervensi sensitif dan spesifik. Ia mencatat bahwa beberapa daerah masih belum memaksimalkan fungsi Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Tim Pendamping Keluarga untuk membantu menyelesaikan persoalan stunting.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar seluruh jajaran terkait tidak berpuas diri dengan penurunan angka stunting pada tahun 2022. Ia menegaskan bahwa target prevalensi stunting sebesar 14 persen di tahun 2024 harus dikejar. "Waktu kita hanya tersisa satu tahun lagi, artinya sisa yang harus kita capai di tahun 2023 ini adalah 3,8 persen dan di tahun 2024 3,8 persen. Itu harus dicapai kalau kita ingin 14 persen di tahun depan," ujar Ma'ruf Amin.
Dalam agenda tersebut, hadir pula Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, serta para gubernur dan walikota seluruh Indonesia dan mitra pembangunan terkait.