?Ç£Tujuan utama pertemuan ini adalah mendiskusikan rencanajoint venture(JV) 1 pada proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik(grand package)di Indonesia dan rencana investasi tambahan olehLX Internationaldi Tanah Air,?Ç¥ dikutipnikel.co.idmelalui akun @bkpm_id, Senin (11/9/2023).
Selain itu,LX Internationaljuga menunjukkan ketertarikannya dalam pengembangan proyekenvironment, social, and governance(ESG) di Indonesia, termasuk beberapa proyek pembangkit listrik berbasis energi terbarukan yang sedang dalam tahapan pengembangan.
Diketahui, minggu lalu (6/9/2023), Bahlil sempat bertemu CEOKorea Tomorrow & Global Corporation(KT&G), Bok-In Baek. Dalam pertemuan tersebut dilakukan pertukaran surat konfirmasi dari Kementerian Investasi/BKPM kepada KT&G, serta surat komitmen KT&G terkait rencana investasi KT&G diPIER Industrial Park, Surabaya.
Dikutip dari CNBC, KT&G berencana untuk berinvestasi sebesar 548,1 miliar Won (Rp6,9 triliun) hingga tahun 2025, yang mencakup 93% dari total investasi mereka.?áSebagai bagian dari komitmen ini, perusahaan berencana mempekerjakan sekitar 1.136 tenaga kerja Indonesia.
Bahlil juga bertemuExecutive Chairman& CEOKorea Zinc, Choi Yun-beom, pada hari yang sama (6/9/2023). Korean Zinc adalah sebuah perusahaan pengolahan logam non-besi terkemuka di dunia yang berpusat di Seoul, Korea Selatan.Korea Zincmenyampaikan ketertarikannya untuk mendirikan fasilitas smelter nikel dengan teknologi HPAL di Indonesia. Smelter nikel ini nantinya dapat menghasilkan MHP dengan kapasitas 40.000 ton per tahun. Perusahaan ini akan bekerja samajoint venturedengan perusahaan lokal di Indonesia dengan nilai rencana investasi sebesar US$ 600 juta.
Sumber asli: https://nikel.co.id/2023/09/11/menteri-bahlil-lahadalia-dan-investor-korsel-melakukan-pertemuan-bahas-hal-ini/