Arifin menekankan pentingnya moratorium ini untuk menjaga cadangan nikel Indonesia, yang terancam habis jika bijih nikel, terutama yang berkadar tinggi (saprolite), terus digunakan secara masif. Oleh karena itu, evaluasi terhadap pembangunan smelter nikel baru sedang dilakukan, dengan fokus pada peningkatan nilai tambah produk nikel, seperti memproses bijih nikel menjadi prekursor katoda untuk baterai.
Ia juga menyoroti bahwa sumber daya mineral nikel yang melimpah seharusnya menjadi modal utama untuk melakukan hilirisasi lebih lanjut, yang dapat mendukung elektrifikasi energi bersih di Indonesia.
Sumber asli: https://nikel.co.id/2023/11/13/menteri-esdm-sampaikan-perkembangan-moratorium-smelter-nikel/