MIRIS PERHATIAN PEMERINTAH TERHADAP KALDERA TOBA RENDAH, HINGGA DIHADIAHI UNESCO ?Ç£YELLOW CARD?Ç¥

Wilayah
Sumatera Utara
Kategori
BERITA MEDAN
Penulis
SMN_RY22
Tanggal
2023-10-03
Views
678
Kaldera Toba, yang terdaftar sebagai UNESCO Global Geopark pada tahun 2020, kini terancam kehilangan status tersebut akibat minimnya aksi pengelolaan dari pemerintah. UNESCO telah memberikan "yellow card" kepada Indonesia, menandakan perhatian yang rendah terhadap kawasan ini. Marwan Ashari Harahap, Direktur Eksekutif Yayasan Hayati Indonesia, menegaskan bahwa pemerintah harus melakukan tindakan nyata untuk mengatasi pencemaran dan permasalahan di Kaldera Toba, termasuk penegakan hukum terhadap pelaku pencemaran.

Darmawan Saputra, aktivis pariwisata berbasis lingkungan, menambahkan bahwa fokus pemerintah saat ini lebih pada menarik wisatawan dan pembangunan infrastruktur, tanpa melibatkan masyarakat dan tenaga ahli. Ia juga menyoroti perlunya perhatian terhadap lingkungan dan budaya lokal dalam pengembangan geopark.

Kaldera Toba, yang dihuni sekitar 260 ribu penduduk dari tujuh kabupaten, memiliki potensi wisata yang besar dengan 16 geosite. Namun, tantangan dalam pengelolaan dan penegakan hukum masih menjadi hambatan. Penelitian menunjukkan bahwa status UNESCO Global Geopark dapat meningkatkan jumlah pengunjung dan perekonomian lokal, seperti yang terjadi di negara-negara lain.

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran besar untuk pengembangan infrastruktur di Kaldera Toba, tetapi tantangan dalam pengelolaan dan koordinasi antara berbagai pihak masih ada. Untuk itu, penting untuk memberdayakan masyarakat lokal dan melibatkan mereka dalam perencanaan pembangunan agar status Kaldera Toba sebagai geopark dapat dipertahankan dan ditingkatkan.

Sumber asli: https://suaramedannews.com/miris-perhatian-pemerintah-terhadap-kaldera-toba-rendah-hingga-dihadiahi-unesco-yellow-card/

Tags: kawasan geopark toba unesco kaldera