Darmawan Saputra, aktivis pariwisata berbasis lingkungan, menambahkan bahwa fokus pemerintah saat ini lebih pada menarik wisatawan dan pembangunan infrastruktur, tanpa melibatkan masyarakat dan tenaga ahli. Ia juga menyoroti perlunya perhatian terhadap lingkungan dan budaya lokal dalam pengembangan geopark.
Kaldera Toba, yang dihuni sekitar 260 ribu penduduk dari tujuh kabupaten, memiliki potensi wisata yang besar dengan 16 geosite. Namun, tantangan dalam pengelolaan dan penegakan hukum masih menjadi hambatan. Penelitian menunjukkan bahwa status UNESCO Global Geopark dapat meningkatkan jumlah pengunjung dan perekonomian lokal, seperti yang terjadi di negara-negara lain.
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran besar untuk pengembangan infrastruktur di Kaldera Toba, tetapi tantangan dalam pengelolaan dan koordinasi antara berbagai pihak masih ada. Untuk itu, penting untuk memberdayakan masyarakat lokal dan melibatkan mereka dalam perencanaan pembangunan agar status Kaldera Toba sebagai geopark dapat dipertahankan dan ditingkatkan.