Hal ini dikatakan Ketua Umum MUI Kota Medan, Dr. Hasan Matsum, M.Ag dalam sambutannya di acara Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) III tahun 2023, dengan tema Memperkuat Peran MUI Kota Medan sebagai Pemberi Tausiyah kepada umat dalam menghadapi Pemilu tahun 2024, Kamis (31/8/2023) di Hotel Madani Medan.
Hadir di acara Mukerda III tersebut. Ketua Umum MUI Sumatera Utara, Dr. H. Maratua Simanuntak, Wali Kota Medan diwakili Asisten Pemerintahan Pemko Medan, Muhammad Sofyan, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kota Medan, Prof M Hatta, Kakemenag Medan Dr Himpun Siregar, Dato?ÇÖ Syamsul Arifin, KH Zukfikar Hajar, Ketua Panitia Drs Burhanuddin Damanik, seluruh pengurus MUI Kota dan pengurus MUI se kecamatan Kota Medan dan undangan lainnya.
Dikatakan Hasan Matsum, dengan tema yang diambil pada Rakerda III ini, pengurus MUI Kota Medan menyusun program-program kerja seperti penyuluhan penguatan moderasi beragama, safari Ramadhan, Forum Group Diskusi dan pekan kuliner halal, sehat dan aman.
?Ç£Kita ketahui fenomena saat ini yang diresahkan masyarakat adalah persoalan kenakalan remaja yakni geng motor, begal, dan pemakaian narkoba. Persoalan ini juga menjadi bagian pembahasan dalam Rakerda. Jadi, MUI harus sensitif dalam persoalan ini dan hadir di tengah-tengah umat untuk memberikan pencerahan agar generasi ke depan terbebas dari kenakalan remaja,?Ç¥katanya.
Program kerja MUI Kota Medan pada 2024 akan dicanangkan ?Ç£Majelis Ulama Indonesia Menyapa?Ç¥, yakni seluruh pengurus MUI Kota Medan dan Kecamatan untuk turun ke tengah-tengah masyarakat.
?Ç£Sebagai langkah awal pengurus MUI Kecamatan di Medan akan tampil sebagai pembina upacara di sekolah-sekolah setiap hari Senin memberikan tausiah kepada siswa agar jauh dari segala macam kejahatan remaja,?Ç¥ tegas Hasan Matsum.
Sementara saat membuka acara Mukerda III ini, Ketua MUI Sumatera Utara Maratua Simanjuntak, mengingatkan pengurus MUI Kota Medan diminta untuk terus mampu menunjukkan perannya dalam menyikapi persoalan umat Islam. Sebab MUI Kota Medan merupakan contoh pengurus MUI lainnya di Sumatera Utara.
Untuk itu, lanjutnya Mukerda III diharapkan melahirkan pemikiran-pemikiran yang mampu menjawab persoalan keumatan. Sedangkan dalam kaitan tahun politik, kata Maratua, MUI tidak boleh berpolitik, tetapi wajib menggunakan hak politiknya.
?Ç£Artinya MUI tidak boleh berpolitik praktis yang bisa memecah belah umat, namun fatwanya dibutuhkan umat dalam menentukan sikap politiknya,?Ç¥ kata Maratua.
Maratua menganalogikan dalam pertandingan sepak bola pengurus MUI bukanlah pemain. Tetapi posisinya sebagai wasit yang memimpin pertandingan dalam mengarahkan pemain dan penonton. Sehingga tidak terjadi perpecahan antara pemain dan penonton.
?Ç£Itulah peran MUI yang mampu memberikan kedamaian di tengah-tengah umat,?Ç¥ imbuhnya.
Wali Kota Medan Medan melalui Asisten Pemerintahan Pemko Medan, Muhammad Sofyan mengatakan, MUI Kota Medan sebagai wadah musyawarah para ulama, zauma dan cendikiawan muslim, saat ini memainkan peran yang makin signifikan dalam menjaga kerukunan hidup antara pemeluk agama yang berbeda. Posisi MUI makin krusial di tengah banyaknya potensi perpecahan yang bisa merusak tatanan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
?Ç£MUI harus menjadi elemen pemersatu bangsa sekaligus menjadi elemen yang memperkuat posisi umat Islam di tanah air, seraya terus membina toleransi dan kerukunan antar umat beragama,?Ç¥ ujarnya.
Sumber asli: https://suaramedannews.com/mui-kota-medan-gelar-mukerda-iii-memperkuat-program-ulama-menyapa-umat/